Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria Secara Detail - Dalam pelajaran IPA, pasti kita mengenal yang namanya archaebacteria dan eubacteria. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai perbedaan archaebacteria dan eubacteria. Selain itu, artikel ini juga bakal mengulas pengertian archaebacteria dan eubacteria karena penting sekali untuk memahami semuanya. Jika Anda tidak paham pengertian keduanya akan sulit membedakannya keduanya. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan archaebacteria dan eubacteria, inilah pengertian keduanya. Archaebacteria adalah organisme tertua yang pernah hidup di bumi ini. Bentuk dari archaebacteria sendiri memiliki berbagai macam bentuk, antara lain bulat, spiral, batang, tidak beraturan dan jenis bentuk lainnya yaitu berbentuk filamen atau koloni.
Baca juga: Perbedaan Fakta dan Opini dalam Kasus |
Perbedaan archaebacteria dan eubacteria begitu banyak. Tapi sebelum mengetahuinya, pahami dulu seluk belum organism tersebut. Sebenarnya archaebacteria lebih mirip organisme eukariotik dari pada dibilang sebagai bakteri karena translasi dan transkripsi genetiknya lebih mirip dengan eukariotik. Archaebacteria memproduksi atau berkembangbiak dengan tiga cara, yaitu membelah diri, membentuk tunas dan aseksual (fragmentasi). Organisme ini hidup di daerah yang ekstrim, misalnya mata air panas, dasar samudra, dan oleh sebab itulah makhluk tersebut disebut organisme ekstermofil. Berdasarkan lingkungan tempat organism tersebut hidup, archaebacteria dibedakan menjadi 3 yaitu metanogen, ekstrem halofil, dan termoasidofil.
Masih terkait dengan perbedaan archaebacteria dan eubacteria, lantas apa yang dimaksud dengan eubacteria. Keduanya sama-saja jenis bakteri. Bakteri eubacteria adalah jenis organisme yang tidak memiliki klorofil. Bakteri tersebut mampu hidup di berbagai tempat sehingga disebut bakteri yang bersifat kosmopolitan. Bakteri ini mempunyai dinding sel yang mana berguna untuk memberikan bentuk kaku pada organisme tersebut. Perbedaan archaebacteria dan eubacteria dalam pelajaran IPA memang luas, tapi perbedaannya mudah dipahami. Bakteri tersebut dibedakan menjadi dua kelompok, jika dilihat dari struktur dinding selnya yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri ini berkembangbiak secara aseksual dan seksual.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaan archaebacteria dan eubacteria, mari pelajari terlebih dahulu persamaan archaebacteria dan eubacteria. Kedua organisme ini memang berbeda namun terdapat beberapa persamaan yang terlihat dari kedua bakteri ini. Baik archaebacteria atau eubacteria merupakan sama-sama organisme prokariotik. Keduanya memiliki dinding sel meski agak berbeda. Kedua bakteri tersebut bersel satu atau uniseluler, mempunyai filamen yang sama dan cara berkembangbiaknya dengan cara membelah diri. Itulah persamaan kedua bakteri tersebut, Anda pasti sudah tidak sabar mengetahui apa perbedaan archaebacteria dan eubacteria.
Langsung Saja Kita Bahas Mengenai Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria Secara Umum
1. Dinding sel
Keduanya sama-sama memiliki dinding sel namun pada archaebacteria dinding selnya tidak tersusun atas peptidoglikan sedangkan eubacteria tersusun atas peptidoglikan. Jika Anda akan menentukan mana yang archaebacteria atau eubacteria, lihat saja perbedaan ciri archaebacteria dan eubacteria. Perbedaan archaebacteria dan eubacteria dapat dilihat dari susunan dinding sel. Lipid membran dapat dilihat pada membrannya. Pada eubacteria, hidrokarbon tidak bercabang sedangkan pada archaebacteria sebaliknya, sebagian bercabang.
2. RNA
Perbedaan archaebacteria dan eubacteria dapat dilihat dari RNA nya. RNA prolimerase pada archaebacteria terdiri dari beberapa jenis sedangkan pada eubacteria hanya satu jenis saja. Mudah sekali bukan membedakannya. Jadi jika Anda melihat hanya satu RNA prolimerase dipastikan bateri tersebut adalah eubacteria dan sebaliknya.
3. Introm
Introm adalah bagian dari gen yang tidak digunakan untuk pengkodean. Archaebacteria tidak memiliki introm sedangkan eubacteria memilikinya. Mudah sekali kan membedakan mana yang eubacteria dan aechaebacteria. Introm ini sangat mudah dikenali sehingga ketika Anda melihat ada atau tidak sudah bisa membedakannya.
4. Respon bakteri
Bakteri juga memiliki respon. Cara menentukan perbedaan archaebacteria dan eubacteria dapat dilihat dari respon bakteri tersebut. Bakteri memiliki respon terhadap antibiotic streptomisin dan kloramfenikol. Jika suatu bakteri yang pertumbuhannya terhambat maka bakteri tersebut merupakan bakteri eubacteria sedangkan archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang dapat menghasilkan gas metan, mikroskopik dan lain-lain.
Bahkan secara biokimia, archaebacteri dan eubacteri mempunyai perbedaan yang sangat mencolok. Untuk pertama kali memang cukup rumit membedakan keduanya. Namun jika Anda membacanya dengan baik maka tidak akan sulit mengklasifikasikan mana bakteri yang eubacteria dan aechaebacteria. Demikian ulasan mengenai perbedaan archaebacteria dan eubacteria, semoga bermanfaat.